Thursday, 27 November 2014

Hubungan Kaedah Hukum dan kaedah Sosial Lainnya



Kaedah hukum dengan ketiga kaedah sosial lainnya dapat kita bedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan, dalam arti saling mempengaruhi. Ada titik temu antara kaedah hukum dengan ketiga kaedah tersebut.

Kaedah Hukum dan Kaedah Keagamaan
Pasal 29 UUD 1945 menjamin kebebasan beragama bagi setiap penduduk. Selain itu perbuatan membunuh, mencuri, berzina juga dilarang oleh kedua kaedah tersebut. Hal- hal tersebut adalah contoh dan bukti bahwa kaedah hukum dan kaedah keagamaan ada titik  temunya.
Kaedah Hukum dan Kaedah kesusilaan
Itikad baik (pasal 1338 KUH Perdata), menjadi kepala somah yang baik (pasal 1560 KUH Perdata), kausa halaltidak boleh bertentangan dengan undang- undang, adat kebiasaan, dan ketertiban umum (pasal 1337 KUH Perdata). Hal- hal tersebut merupakan contoh dan bukti bahwa kaedah hukum dan kaedah kesusilaan ada hubungannya.

Dalam hubungan yang lainnya, dapat terjadi bahwa kaedah kesusilaan melarang, tetapi kaedah hukum tidak melarang. Misalnya: 
1. berbohong 
2. kumpul kebo. 

Namun kadang kaedah hukum mebolehkan tetapi kaedah kesusilaan melarang. Misalnya: 
1. A utang uang kepada B, tetapi A tidak dapat melunasinya maka B menggugat A ke pengadilan. Namun hakim dalam putusannya menolak gugatan B karena dianggap tidak terbukti sehingga A tidak perlu melunasi hutangnya pada B. Jadi kalau menurut hukum A tidak perlu melunasi hutangnya pada B, sedangkan menurut kaedah kesusilaan A harus melunasi hutangnya pada B. Selain itu 
2. Menjadi rentenir dengan memungut bunga yang tinggi tidak susila, tetapi menurut hukum dimungkinkan asalkan tidak menajdi mata pencaharian.

Hukum menuntut legalitas yang berarti pentaatan kaedah semata, sementara kaedah kesusilaan menuntut moralitas yang berarti perbuatan yang didorong oleh rasa wajib.




Daftar Pustaka:
Mertokusumo, Sudikno. 2003. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty.

No comments:

Post a Comment