Kaedah kesusilaan berhubungan dengan hati nurani manusia. Kaedah kesusilaan ini bertujuan untuk membentuk akhlak manusia supaya manusia tidak melakukan perbuatan yang jahat namun sebaliknya yaitu melakukan perbuatan yang baik atau terpuji. Jadi perbuatan seperti berzinah, mencuri dan perbuatan jahat lainnya tidak hanya dilarang dalam kaedah keagamaan saja, tetapi juga dalam kaedah sosial.
Asal atau sumber dari kaedah kesusilaan adalah dari manusia sendiri (dari dalam diri manusia) sehingga bersifat otonom. Dalam kaedah sosial hanya membebani manusia dengan kewajiban- kewajiban saja. Selain itu, sama halnya dengan kaedah keagamaan yang ditujukan kepada sikap batin, kaedah kesusilaan juga hanya ditujukan kepada sikap batin, bukan sikap lahir. Oleh karena itu ketika seseorang melakukan pelanggaran terhadap kaedah kesusilaan maka yang timbul dalam hati nuraninya adalah perasaan bersalah, menyesal dan takut. Misalnya : ketika seseorang melakukan penipuan terhadap orang lain, maka orang yang melakukan penipuan tersebut kemudian dalam hati kecilnya akan merasa bersalah. Rasa bersalah, menyesal, dan takut setelah melakukan pelanggaran terhadap kaedah kesusilaan merupakan sanksi yang ia terima akibat melakukan pelanggaran tersebut. Jadi sanksinya berasal dari dalam diri bukan dari luar dirinya.
Mertokusumo,Sudikno. 2003. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty.
No comments:
Post a Comment